Pengenalan openSUSE Server

Pengenalan openSUSE Server

OpenSUSE Server adalah distribusi Linux berbasis OpenSUSE yang dirancang untuk kebutuhan server. Sama seperti distribusi OpenSUSE pada umumnya, OpenSUSE Server memiliki stabilitas yang tinggi, keamanan, dan fleksibilitas yang cocok untuk menjalankan aplikasi server seperti web server, database, mail server, dan lainnya.

OpenSUSE adalah salah satu distribusi Linux yang berasal dari keluarga SUSE Linux. Secara lebih spesifik, OpenSUSE adalah turunan dari SUSE Linux Enterprise (SLE), yang pada awalnya dikembangkan oleh perusahaan SUSE (Software- und System-Entwicklungsgesellschaft).

Namun, SUSE sendiri awalnya didasarkan pada Slackware, salah satu distribusi Linux tertua, sebelum SUSE menjadi distribusi independen dan berkembang menjadi basis untuk OpenSUSE dan SUSE Linux Enterprise. Ringkasnya secara garis keturunan untuk openSUSE adalah sebagaai berikut:

Slackware → SUSE Linux → SUSE Linux Enterprise (SLE) → OpenSUSE.

    Saat ini, OpenSUSE memiliki dua versi utama:

    1. OpenSUSE Leap: Berdasarkan kode sumber SUSE Linux Enterprise (SLE), cocok untuk pengguna yang menginginkan stabilitas.
    2. OpenSUSE Tumbleweed: Model rolling release dengan perangkat lunak terbaru, lebih cocok untuk pengguna yang ingin selalu mendapatkan update terkini.

    Jadi, meskipun awalnya berasal dari Slackware, OpenSUSE saat ini lebih dikenal sebagai turunan dari SUSE Linux Enterprise.

    Ada dua varian utama dari openSUSE yang dapat digunakan pada server:
    1. openSUSE Leap:
      • Dikenal dengan kestabilannya, openSUSE Leap lebih cocok untuk server karena dirancang untuk pengguna yang membutuhkan sistem yang stabil dan dapat diandalkan untuk keperluan produksi jangka panjang.
      • Leap menggunakan basis kode yang sama dengan SUSE Linux Enterprise (SLE), yang membuatnya lebih stabil dan aman untuk aplikasi server.
      • openSUSE Leap juga dilengkapi dengan berbagai alat untuk mengelola server, seperti Zypper (alat manajemen paket), YaST (tool konfigurasi server), dan sistem keamanan yang solid.
    2. openSUSE Tumbleweed:
      • Tumbleweed adalah versi rolling release, yang berarti ia selalu diperbarui dengan versi perangkat lunak terbaru. Ini lebih cocok untuk pengembang atau mereka yang ingin selalu menggunakan versi terbaru dari perangkat lunak, meskipun mungkin kurang stabil untuk penggunaan server jangka panjang dibandingkan Leap.

    Fitur utama dari openSUSE sebagai server:

    • YaST (Yet another Setup Tool): Alat konfigurasi grafis dan berbasis teks yang memudahkan manajemen sistem.
    Tampilan YaST pada openSUSE Server.
    • Zypper: merupakan pengelola paket baris perintah untuk menginstal, memperbarui, dan menghapus paket. Ia juga dapat digunakan untuk mengelola repositori. Zypper bekerja dan berperilaku seperti alat baris perintah biasa. Alat ini memiliki subperintah, argumen, dan opsi yang dapat digunakan untuk melakukan tugas tertentu.
    Tampilan zypper pada openSUSE Server.
    • Sistem File Btrfs: openSUSE mendukung sistem file Btrfs untuk manajemen data yang efisien, dengan snapshot dan pengelolaan data yang lebih baik.
    Tampilan Logo Btrfs
    • Keamanan yang Kuat: openSUSE dilengkapi dengan fitur keamanan seperti AppArmor, SELinux, dan firewall untuk melindungi server dari potensi ancaman.
    • Dukungan untuk Virtualisasi dan Container: openSUSE menyediakan dukungan untuk virtualisasi dengan KVM dan juga untuk kontainer dengan Docker atau Podman.
    • Pengelolaan Server Jarak Jauh: Dengan YaST atau SSH, Anda dapat mengelola server openSUSE dari jarak jauh dengan mudah.

    Secara umum, openSUSE server adalah pilihan yang baik bagi pengguna yang membutuhkan server Linux yang stabil, aman, dan fleksibel, dengan berbagai fitur manajemen dan alat bantu untuk administrator server.

    Share this post

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *