Penggunaan Command Line Interface (CLI) untuk System Information Linux

Penggunaan Command Line Interface (CLI) untuk System Information Linux

Perintah Linux System Information mengacu pada serangkaian perintah yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang sistem operasi dan perangkat keras yang ada pada komputer yang menjalankan Linux. Perintah-perintah ini membantu pengguna atau administrator untuk memantau, menganalisis, dan mengelola sistem.

Berikut adalah beberapa jenis informasi yang dapat diperoleh menggunakan perintah-perintah ini:

Informasi Sistem Umum

1. uname : Menampilkan informasi tentang sistem operasi.

root@hendsite:~# uname --help

Tampilan semua opsi pada perintah uname –help
#Menampilkan semua informasi
root@hendsite:~# uname -a

Tampilan menunjukan seluruh informasi sistem operasi menggunakan perintah uname -a

2. hostnamectl : Mengenai perintah hostname

Perintah ini menampilkan atau mengubah pengaturan nama host (hostname) dan konfigurasi sistem lainnya yang terkait dengan identitas sistem.
Berikut beberapa Fungsi Utama hostnamectl:

2.a. Menampilkan Informasi Hostname

#Menampilkan informasi hostname
root@hendsite:~# hostnamectl

Tampilan perintah hostnamectl

2.b. Mengubah nama host

#mengunbah nama host
root@hendsite:~# hostnamectl set-hostname hendrasite   #perintah merubah hostname
root@hendsite:~# su                                    #perintah refresh hostname menggunakan perintah su(switch user)

Tampilan merubah nama hostname dan refresh hostname

3. uptime : Menampilkan berapa lama sistem sudah berjalan (uptime), beban sistem, dan waktu saat ini.

root@hendsite:/home/hendra# uptime -h

Terdapat berberapa opsi pada command uptime, diantaranya:

  • uname -p atau uname --pretty : Menampilkan uptime dalam format yang lebih ramah (human-readable), seperti: up 1 day, 2 hours.
  • uname -h atau uname --help : Menampilkan bantuan tentang opsi-opsi yang tersedia.
  • uname -s atau uname --since : Menampilkan waktu kapan sistem mulai dihidupkan (boot time).
  • uname -V atau uname --version : Menampilan versi perintah uptime pada sistem linux.
uptime -h

4. timedatectl : Menampilkan pengaturan waktu dan zona waktu

2.a. Menampilkan status waktu dan zona waktu

root@hendsite:/home/hendra# timedatectl

2.b. Mengatur zona waktu

Untuk mengubah zona waktu, Anda dapat menggunakan opsi set-timezone diikuti dengan nama zona waktu yang diinginkan.

untuk mengganti zona waktu kita hanya perlu menambahkan timedatectl set-timezone dan diikuti dengan lokasi waktu yang diinginkan.

root@hendsite:~# timedatectl set-timezone <Area>/<City>

Contoh :

root@hendsite:~# timedatectl set-timezone Asia/Jakarta

Informasi Sistem Hardware

1. CPU (Processor)

1.a. Menampilkan informasi detail tentang CPU menggunakan perintah cat /proc/cpuinfo.

root@hendsite:/# cat /proc/cpuinfo

Tampilan Perintah cat /proc/cpuinfo untuk melihat informasi detail CPU pada Server.

1.b. Menampilkan informasi CPU dalam bentuk ringkas menggunakan perintah .lscpu.

root@hendsite:/# lscpu #Menampilkan informasi detail tentang CPU.
Tampilan Perintah lscpu untuk melihat informasi detail CPU pada Server.

2. Memory (RAM)

Menampilkan informasi detail tentang memori menggunakan perintah free. Perintah free pada Linux digunakan untuk menampilkan informasi tentang penggunaan memori sistem, termasuk memori fisik (RAM), swap, dan buffer/cache. Berikut adalah opsi-opsi yang tersedia pada perintah free:

OpsiDeskripsi
-bMenampilkan ukuran memori dalam byte.
-kMenampilkan ukuran memori dalam kilobyte (default).
-mMenampilkan ukuran memori dalam megabyte.
-gMenampilkan ukuran memori dalam gigabyte.
--teraMenampilkan ukuran memori dalam terabyte.
-hMenampilkan ukuran memori dalam format yang mudah dibaca manusia (human-readable), seperti 1.5G.
--siMenggunakan pembagian 1.000 (bukan 1.024) untuk format yang mudah dibaca manusia.
-tMenampilkan total memori (RAM + Swap) di baris tambahan.
-s [detik]Menampilkan output secara berkala dalam interval waktu tertentu (dalam detik).
-c [hitungan]Menghentikan output setelah sejumlah iterasi tertentu (digunakan bersama -s).
-wMenampilkan statistik memori dalam format lebar (wide), termasuk kolom tambahan seperti buffer/cache.
--helpMenampilkan bantuan tentang opsi-opsi yang tersedia.
--versionMenampilkan versi dari perintah free.

Contoh Penggunaan Menampilkan informasi penggunaan memori dalam format human-readable.

root@hendsite:/# free -h 

Output.

#Output command dan opsi free -h
                total      used        free        shared    buff/cache   available
Mem:           1.9Gi       335Mi       1.5Gi       772Ki       233Mi       1.6Gi
Swap:          2.0Gi          0B       2.0Gi

Penjelasan:

  • total: Total memori yang tersedia.
  • used: Memori yang sedang digunakan.
  • free: Memori yang tidak terpakai.
  • shared: Memori yang digunakan oleh proses bersama.
  • buff/cache: Memori yang digunakan untuk buffer dan cache.
  • available: Memori yang masih tersedia untuk proses baru.

3. Disk Information

Menampilkan ruang disk dalam format human-readable

root@hendsite:/# df-h 
#Output command dan opsi df -h
Filesystem                         Size  Used Avail Use% Mounted on
tmpfs                              197M  760K  197M   1% /run
/dev/mapper/ubuntu--vg-ubuntu--lv  9.8G  4.1G  5.3G  44% /
tmpfs                              985M     0  985M   0% /dev/shm
tmpfs                              5.0M     0  5.0M   0% /run/lock
/dev/sda2                          1.8G   94M  1.6G   6% /boot
tmpfs                              197M   12K  197M   1% /run/user/1000

Menampilkan ruang disk dalam format human-readable

root@hendsite:/# lsblk
#Output command dan opsi lsblk
sda                         8:0    0   20G  0 disk
├─sda1                      8:1    0    1M  0 part
├─sda2                      8:2    0  1.8G  0 part /boot
└─sda3                      8:3    0 18.2G  0 part
  └─ubuntu--vg-ubuntu--lv 252:0    0   10G  0 lvm  /
sr0 

Berikut adalah penjelasan detail dari output lsblk yang Anda berikan:

Penjelasan Kolom :

  1. NAME: Nama perangkat atau partisi.
  2. MAJ:MIN: Nomor perangkat mayor dan minor (identifier untuk kernel).
  3. RM: Apakah perangkat dapat dilepas (removable). 0 berarti tidak, dan 1 berarti ya.
  4. SIZE: Ukuran perangkat atau partisi.
  5. RO: Apakah perangkat hanya-baca (read-only). 0 berarti tidak, dan 1 berarti ya.
  6. TYPE: Jenis perangkat:
    • disk: Perangkat utama, seperti hard disk atau SSD.
    • part: Partisi dari perangkat.
    • lvm: Logical Volume Manager, digunakan untuk manajemen partisi fleksibel.
  7. MOUNTPOINT: Lokasi di mana partisi dipasang (mount point).

Penjelasan detail output :

  1. sda
    • Jenis: Disk utama.
    • Ukuran: 20 GB.
    • Tidak ada mount point karena ini adalah perangkat utama, bukan partisi.
  2. sda1
    • Jenis: Partisi pertama dari sda.
    • Ukuran: 1 MB.
    • Fungsi: Biasanya digunakan sebagai partisi bootstrap untuk BIOS (BIOS boot partition). Partisi ini tidak memiliki mount point.
  3. sda2
    • Jenis: Partisi kedua dari sda.
    • Ukuran: 1.8 GB.
    • Mount Point: /boot.
    • Fungsi: Partisi ini biasanya digunakan untuk menyimpan file bootloader (seperti GRUB) dan kernel Linux.
  4. sda3
    • Jenis: Partisi ketiga dari sda.
    • Ukuran: 18.2 GB.
    • Tidak memiliki mount point langsung, tetapi digunakan sebagai volume untuk LVM.
  5. ubuntu--vg-ubuntu--lv
    • Jenis: Logical Volume (LVM) yang berasal dari sda3.
    • Ukuran: 10 GB.
    • Mount Point: /.
    • Fungsi: Ini adalah volume logis yang menjadi root filesystem untuk sistem operasi.
  6. sr0
    • Jenis: Perangkat CD/DVD-ROM.
    • Tidak ada ukuran atau mount point karena mungkin tidak ada media yang dimasukkan.

Penjelasn Struktur Disk :

  • Disk utama adalah sda dengan ukuran total 20 GB.
  • Disk ini dibagi menjadi tiga partisi:
    • sda1: Partisi kecil (1 MB) untuk keperluan boot BIOS.
    • sda2: Partisi untuk file boot dengan ukuran 1.8 GB dan mount point /boot.
    • sda3: Partisi besar (18.2 GB) digunakan untuk LVM.
  • Dari LVM di sda3, dibuat logical volume bernama ubuntu--vg-ubuntu--lv sebesar 10 GB, yang digunakan sebagai root filesystem (/).

4. Menampilkan List PCI device (e.g., GPUs, network cards, dsb).

Perintah lspci digunakan untuk menampilkan informasi tentang perangkat PCI (Peripheral Component Interconnect) yang terdeteksi oleh sistem Linux, seperti kartu grafis, kartu jaringan, kontroler USB, dan lainnya. dari perintah berikut yang sudah dicoba jalankan, terdapat 10 PCI devices yang terhubung ke sistem operasi linux.

root@hendsite:/# lspci
00:00.0 Host bridge: Intel Corporation 440FX - 82441FX PMC [Natoma] (rev 02)
00:01.0 ISA bridge: Intel Corporation 82371SB PIIX3 ISA [Natoma/Triton II]
00:01.1 IDE interface: Intel Corporation 82371AB/EB/MB PIIX4 IDE (rev 01)
00:02.0 VGA compatible controller: VMware SVGA II Adapter
00:03.0 Ethernet controller: Intel Corporation 82540EM Gigabit Ethernet Controller (rev 02)
00:04.0 System peripheral: InnoTek Systemberatung GmbH VirtualBox Guest Service
00:05.0 Multimedia audio controller: Intel Corporation 82801AA AC'97 Audio Controller (rev 01)
00:06.0 USB controller: Apple Inc. KeyLargo/Intrepid USB
00:07.0 Bridge: Intel Corporation 82371AB/EB/MB PIIX4 ACPI (rev 08)
00:0b.0 USB controller: Intel Corporation 82801FB/FBM/FR/FW/FRW (ICH6 Family) USB2 EHCI Controller
00:0d.0 SATA controller: Intel Corporation 82801HM/HEM (ICH8M/ICH8M-E) SATA Controller [AHCI mode] (rev 02)

Semoga informasi ini bermanfaat dan membantu Anda memahami perintah dasar penggunaaan Command Line Interface(CLI) pada sistem operasi Linux. Jangan ragu untuk mencoba dan eksplorasi lebih lanjut!

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *